Seperti bidang-bidang sains lain, psikologi berasal sebahagian daripada falsafah. Psikologi yang dikaji secara saintifik bermula pada akhir abad ke 19 dan umur bidang ini adalah lebih kurang 100 tahun; agak muda jika dibanding dengan disiplin-disiplin lain. Tumpuan disiplin psikologi pada awalnya ialah mengkaji dan memahami bagaimana manusia atau organisme mengetahui atau belajar. Kemudian, psikologi terbahagi-bahagi kepada sub-disiplin lain seperti psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi organisasi, psikologi kaunseling dan lain-lain.
Ahli-ahli falsafah telah lama
Kemudian terdapat ahli-ahli falsafah idealisme (idealisme) yang menolak sama sekali objek. Bagi mereka apa yang terdapat dalam minda kita ialah idea; semua pengetahuan kita terdiri daripada idea dan bukan perkara atau benda.
Psikologi Awal
Pengasas psikologi moden bermula di Eropah dengan Wilhelm Wundt yang pertama menubuhkan makmal psikologi. Tumpuan psikologi awal ialah mengkaji aspek-aspek sensasi (sensation), persepsi (perception) dan tumpuan. (attention). Hermann Ebbinghaus, seorang Jerman, merupakan ahli psikologi yang pertama mengkaji pembelajaran secara saintifik. Pada tahun 1879, dia menggunakan dirinya sendiri sebagai subjek dalam eksperimen yang mengkaji pembelajaran dan ingatan.
Beliaulah yang memperkenalkan ujian 'kaitan bebas' (free association) yang menguji kaitan antara perkataan yang diberikan oleh penyelidik dan perkataan yang perkataan yang berikan oleh subjek. "Nyatakan perkataan pertama yang muncul dalam minda kamu apabila saya mengatakan _______ ". Jadi tujuan psikologi ialah untuk mengkaji bagaimana manusia membuat perkaitan antara perkataan atau idea.
Ebbinghaus juga terkenal dengan eksperimen yang menunjukkan fenomena ingatan dikalangan manusia. Dalam tahun 1885, dia menjalankan satu eskperimen yang menunjukkan bahawa kadar lupaan lebih ketara pada permulaan (55% selepas 1 jam) dan berkurangan seterusnya (14% selepas 31 hari).
Tingkahlaku ialah apa jua aktiviti yang dapat diperhatikan, direkod dan diukur. Tingkahlaku juga dapat diperhatikan apabila individu menyebut atau menulis sesuatu. Misal kata, catatan seorang tentang ketakutannya atau sikapnya merupakan tingkahlaku.
Proses Mental merangkumi segala proses-proses yang terlibat dengan pemikiran, ingatan, pembelajaran, sikap, emosi dan sebagainya. Inilah menjadi tumpuan ahli-ahli psikologi tetapi masalahnya ialah proses-proses ini tidak boleh dilihat dan sukar merekod dan mengukur dengan tepat. Oleh pada pada tahun 60an, ahli-ahli enggan menerima kajian mengenai proses-proses ini kerana ia tidak boleh dijalankan secara saintifik. Bagaimana pun paradigma telah berubah dan dengan kaedah-kaedah baru, kajian mengenai proses-proses mental diterima sebagai psikologi.
Adapun ahli-ahli dalam bidang psikolog modern beserta teorinya, diantaranya yaitu:
1. Erik Erikson
Ia sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di bidang psikologi anak.
Berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud
yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual,
Erikson mengembangkan teori tersebut
Dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial.
Dia mengembangkan teori yang disebut theory of Psychosocial Development
(teori perkembangan psikososial)
dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahapan.
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Erikson dan
mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat,
diantaranya adalah: (1) Young Man Luther:
A Study in Psychoanalysis and History (1958),
(2) Insight and Responsibility (1964), dan Identity: Youth and Crisis (1968).
2. Ivan Pavlov (1849 - 1936)
Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan pada tanggal 18 September 1849
dan wafat di
Ia sebenarnya bukanlah sarjana psikologi dan tidak mau disebut sebagai ahli psikologi,
karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik.
Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal di bidang psikologi dimulai
ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam penelitian tersebut ia melihat
bahwa subyek penelitiannya (seekor anjing) akan mengeluarkan air liur sebagai respons
atas munculnya makanan.
- Ia kemudian mengeksplorasi fenomena ini dan
kemudian mengembangkan satu studi perilaku (behavioral study) yang dikondisikan,
yang dikenal dengan teori Classical Conditioning. Menurut teori ini,
ketika makanan (makanan disebut sebagai t
he unconditioned or unlearned stimulus - stimulus yang tidak dikondisikan atau tidak dipelajari)
dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel
(bunyi bel disebut sebagai the conditioned or learned stimulus - stimulus yang dikondisikan atau dipelajari),
maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang sama,
yaitu keluarnya air liur dari si anjing percobaan.
Hasil karyanya ini bahkan menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel.
Selain itu teori ini merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme,
sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai
proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar.
3. Emil Kraepelin (1856 - 1926)
Emil Kraepelin dilahirkan pada tanggal 15 Pebruari 1856
di Neustrelitz dan wafat pada tanggal 7 Oktober 1926 di
Ia menajdi dokter di
lalu menjadi dokter di rumah sakit jiwa
Pada tahun 1882 ia pindah ke
yang pernah menjadi kawannya semasa mahasiswa.
Dari tahun 1903 sampai meninggalnya,
ia menjadi profesor psikiatri di klinik psikiatri di
sekaligus menjadi direktur klinik tersebut. Emil Kraepelin adalah
psikiatris yang mempelajari gambaran dan
klasifikasi penyakit-penyakit kejiwaan,
yang akhirnya menjadi dasar penggolongan penyakit-penyakit kejiwaan
yang disebut sebagai teori Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM),
diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA).
Emil Kraepelin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan
dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan tersebut
akan lebih mudah diteliti. Kraepelin menjadi terkenal terutama karena
penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis.
Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu
dimentia praecox dan psikosis manic-depresif.
Dimentia praecox merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang
disebut schizophrenia. Kraepelin juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali
menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri,
antara lain menggunakn test psikologi untuk mengetahui adanya
kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya
di kenal dengan nama test Kraepelin.
Test tersebut banyak digunakan oleh para sarjana psikologi di
The Ancient Greeks: Socratis, Plato & Aristotle
by C. George Boeree,
Modern Philosophy: The Begining
by C. George Boeree, Shippensburg University,
Pennsylvania
Psychology: The Beginning
by C. George Boeree, Shippensburg University,
Pennsylvania
Psychology: Wundt and James
by C. George Boeree, Shippensburg University,
Pennsylvania
Psychology: Freud and Psychoanalysis
by C. George Boeree, Shippensburg University,
Pennsylvania
Psychology: Gestalt Psychology
by C. George Boeree, Shippensburg University,
Pennsylvania.
The Cognitive Movement
by C. George Boeree,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar